Minggu, 20 Januari 2013

Meet the Bridal Expert

Siapakah Vera Wang?


Perempuan kelahiran New York City pada tanggal 27 Juni 63 tahun yang lalu ada seorang perancang gaun pengantin yang berasal dari Amerika Serikat. Dia merupakan seorang keturunan imigran Cina yang dibesarkan di NYC. Wang juga pernah mengenyam pendidikan di universitas Sorbonne, Paris, dan ketika kembali ke Amerika, dia menamatkan pendidikannya di jurusan Art History.

Sebelum merancang gaun pengantin dan memiliki bridal boutique sendiri, Wang merupakan seorang senior fashion editor di majalah Vogue selama 15 tahun. Dan Wang telah menjalani pekerjaan tersebut semenjak usia 23 tahun!


Selasa, 15 Januari 2013

Haute Couture vs. Ready-to-Wear



Dalam fashion, kalian pasti udah sering denger istilah haute couture dan ready-to-wear. Tapi, sebenernya, apaan sih maksud dari kedua istilah itu?

Image Link

Haute couture merupakan istilah untuk pakaian yang dibuat dan dirancang khusus sesuai pesanan. Ya, simpelnya sih, barang-barang haute couture adalah the one and only. Dan pastinya, sangat menunjukkan ciri-ciri sang klien yang memesan. Istilah haute couture berasal dari bahasa Prancis yang berarti ‘high sewing’, ‘high dressmaking’, atau ‘high fashion.’ Intinya, barang-barang haute couture pasti memiliki tingkat kerumitan sekaligus kualitas yang tinggi.

Istilah haute couture pertama kali muncul dari Charles Frederick Worth pada abad ke-19 untuk menamai pakaian hasil rancangannya. Karena begitu ‘istimewa’nya, haute couture ini memiliki hukum sendiri di Prancis dan dilindungi secara khusus oleh Chambre de Commerce et d’Industrie de Paris. Wow banget, ya?

Nah, kebalikan dari haute couture adalah ready-to-wear. Kalau istilah ini pasti kalian sudah tahu, dong. Kalau istilah gampangnya, sih, ready-to-wear adalah pakaian-pakaian yang banyak menghiasi butik-butik dan department store.

Secara harfiah, read-to-wear berarti pakaian yang diproduksi secara standar dan tidak diproduksi untuk klien tertentu. Istilah lain dari read-to-wear adalah pret-a-porter, ff-the-rack, atau off-the-peg.

Pakaian-pakaian ready-to-wear biasanya diproduksi dengan menggunakan pola, teknik, dan teknologi yang standar dengan tujuan untuk meminimalisasi biaya produksi. Tapi, bukan berarti barang ready-to-wear ini adalah barang asalan, ya, karena produksinya tetap mengikuti prosedur standar. Hanya saja memang barang-barang ini nggak ditujukan untuk particular person sehingga ia lebih universal . Selain itu, tentunya harganya lebih terjangkau dibandingkan pakaian haute couture.

Nah, sekarang udah bisa ngebedain, kan? ;)

Rabu, 09 Januari 2013

Pesta Kembang Api dan Terompet di Malam Tahun Baru


Tahun baru sudah memasuki minggu kedua... Gimana resolusinya, ada yang sudah tercapai?

Ngomong-ngomong soal tahun baru, kita pasti sudah tahu kalau perayaan tahun baru identik dengan yang namanya kembang api dan terompet. Tapi, tahu nggak sih, sejarah di balik perayaan tahun baru yang sarat dengan cahaya kembang api dan bunyi terompet?

Ternyata, kembang api sudah ada semenjak 2.000 tahun lalu, loh. Penemuan kembang api pertama berawal di Cina, yaitu ketika salah seorang koki tidak sengaja mencampurkan materi KN03, belerang, dan arang yang ternyata bisa menciptakan percikan-percikan api. Bahan tersebut jika dipanaskan di atas api akan menimbulkan bunyi ledakan yang keras. Pada awalnya campuran ini dikenal dengan bubuk mesiu. Kembang api menjadi bagian penting dari kebudayaan Cina karena dianggap bisa menakut-nakuti roh jahat. Bahkan kembang api banyak digunakan untuk hampir seluruh perayaan, seperti pernikahan.

Nah, kalau  tradisi meniup terompet pada malam tahun baru awalnya merupakan ritual untuk mengusir setan bagi orang-orang kuno. Sementara di Cina, terompet juga dipercaya untuk mengusir roh jahat. Mungkin maksudnya adalah, karena tahun baru merupakan 'awal' sesuatu yang baru, maka membunyikan terompet pada tengah malam dianggap bisa menjauhkan keburukan dan mendatangkan keberuntungan. Entah mau dipercaya atau tidak, yang pasti tradisi ini sudah sampai ke Indonesia semenjak lama. Nah, kalau kita ikut-ikutan tradisi orang lain apa kita termasuk ke dalam golongan mereka? Tak ada yang tahu jawabannya. Yang pasti memisahkan budaya kembang api dan meniup terompet dari tahun baru merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Karena justru kedua hal itulah yang membuat meriah setiap perayaan malam tahun baru. Betul?

Akhir kata, SELAMAT TAHUN BARU! (telat)