www.threadsoflife.com |
Provinsi ini memang baru terbentuk 9 tahun lalu, tepatnya tanggal 5 Oktober 2004. Sulawesi Barat menjadi provinsi ke-33 yang terbentuk di Indonesia, pecahan dari Sulawesi Selatan. Dengan beribu kota Mamuju, Sulawesi Barat tak pernah lelah menunjukkan eksotika kebudayaannya. Kali ini, Kaosaku akan memperkenalkan salah satu warisan budaya kebanggaan miliknya, yaitu kain tenun ikat Sekomandi.
Kain tenun ikat Sekomandi ini berasal dari Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Kalumpang ini merupakan sebuah daerah yang terletak 85 kilometer di timur kota Mamuju.
Sekomandi merupakan salah satu warisan tertua yang ada di Sulawesi Barat, diperkirakan usianya mencapai ratusan tahun. Selain Kalumpang, Sekomandi juga banyak diproduksi di Malolo dan Kampung Batuisi.
Kenapa disebut sebagai kain tenun ikat? Karena dalam proses pembuatannya, para pengrajin kain tenun ini mengikat lilitan benang tersebut ke dinding. Tahap pembuatannya terbagi menjadi tiga, yaitu pemintalan, pewarnaan benang, dan penenunan. Dan proses pembuatan satu helai kain tenun ikat Sekomandi sendiri bisa mencapai waktu berbulan-bulan. Makanya nggak heran kalau harganya bisa mencapai jutaan Rupiah.
Satu hal yang unik dari Sekomandi ini adalah, proses pembuatan motif ini tidak menggunakan sketsa di atas benang. Motif yang ada dalam kain ini murni berasal dari imajinasi sang penenun yang menggambar sketsa dalam kepalanya sekaligus bekerja menggunakan tangan. Salah satu motif yang terkenal adalah Ulu Kallua Kaselle. Sekomandi pada zaman dulu selain digunakan sebagai pakaian tradisional, juga dipakai sebagai alat barter.
Hal yang sangat disayangkan adalah, saat ini jumlah penenun Sekomandi semakin lama semakin sedikit. Bahkan dikatakan di Kalumpang sendiri, tempat di mana kain ini berasal, penenun Sekomandi hanya tersisa 2 orang. Sementara secara keseluruhan, di 3 daerah, Kalumpang, Malolo, dan Batuisi, penenun Sekomandi hanya berkisar 30 orang saja.
Sekarang, saatnya kitalah yang wajib menjaga warisan kebudayaan ini. Mungkin kita memang nggak bisa belajar menenun kain Sekomandi ini dari tempat asalnya. Tapi, setidaknya, kita mengenalinya dan menghargai bahwa peninggalan budaya kita itu begitu kaya dan luas. Tetaplah berbangga menjadi orang Indonesia!
Referensi:
http://www.indonesia.travel/id/destination/502/mamuju/article/271/tenun-ikat-sekomandi-salah-satu-ragam-motif-tertua-di-dunia-dari-kalumpang
http://radar-sulbar.com/feature/tenun-ikat-sekomandi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar