Image Link |
Starbucks pertama kali didirikan di Seattle, Amerika Serikat, pada tahun 1971. Sebagai kota pelabuhan, Starbucks ingin memunculkan simbol yang bisa melambangkan semangat kota Seattle dalam logonya. Maka, jadilah tokoh Siren ini dengan kedua ekor yang berada di kedua sisinya. Siren digambarkan sebagai putri duyung berekor kembar dari mitologi orang Norse. Sementara dalam mitologi Yunani, Siren digambarkan sebagai sebagai seekor burung laut berwujud setengah perempuan. Namun, keduanya memiliki ciri-ciri yang sama: menggoda, misterius, bahkan melambangkan adiksi.
Dalam mitologi Yunani, Siren memiliki musik dan suara nyanyian yang bisa menjerat para pelaut dan menenggelamkannya di antara bebatuan. Siren juga dikatakan sebagai personifikasi dari laut, yang menjerat pelaut dengan brutal, tapi dengan cara yang menarik dan atraktif.
Walau pun punya asal-usul yang lumayan mencekam, tapi Starbucks memang mencari sebuah simbol yang bisa mewakilkan daerah laut dan pelabuhan untuk mengingatkan dari mana sebenarnya Starbucks berasal. Selain itu juga, Siren merupakan tokoh yang menggoda dan misterius, namun juga nampak rapuh karena dikelilingi oleh lingkaran (yang berarti laut) yang seolah melindungi. Dalam website resminya, disebutkan bahwa,
"She is a storyteller, carrying the lore of Starbucks ahead, and
remembering our past. In a lot of ways, she’s a muse –always there,
inspiring us and pushing us ahead.
And she’s a promise too, inviting all of us to find what we’re
looking for, even if it’s something we haven’t even imagined yet."
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sosok Siren dalam sejarah perjalanan Starbucks.
Dan pada tahun 2011 lalu, Starbucks memutuskan untuk mengganti logonya dengan menghilangkan lingkaran di sekeliling Siren, untuk membuat sosok Siren lebih nyata. Dengan membawa Siren 'keluar' dari lingkaran, diharapkan dia bisa selalu menjadi simbol di mana kopi terbaik disajikan, dan membawa ceritanya ke penjuru dunia.
Sumber:
http://www.starbucks.com/blog/so-who-is-the-siren